Berita Terkini Badminton 2025: Prestasi, Chip dan Tantangan
Tahun ini menjadi babak penting bagi dunia bulu tangkis Indonesia, dengan sorotan utama pada Badminton Asia Mixed Team Championships dan performa di BWF World Tour. Berbagai tantangan dan prestasi membuat pertandingan badminton menarik perhatian semua kalangan.
Indonesia Juara Asia Mixed Team
Sejarah baru dicetak oleh tim badminton Indonesia dengan menjuarai Badminton Asia Mixed Team Championship. TImnas Indonesia berhasil mengalahkan tuan rumah China 3‑1 di final Qingdao. Rinov Rivaldy/Siti Fadia membuka keunggulan lewat kemenangan ganda campuran 21‑11, 21‑13. Sementara itu, Alwi Farhan memperbesar skor lewat kemenangan tunggal putra. Shohibul Fikri/Daniel Marthin menjadi penentu dengan mengakhiri pertandingan unggul dengan skor 21‑15, 21‑9 atas pasangan China di partai ganda putra.
Piala Sudirman & Kejuaraan Asia
Setelah kegagalan merebut gelar di Badminton Asia Championships (BAC) 2025, PBSI mulai mempertimbangkan perubahan besar di Pelatnas Cipayung. Wakil Ketua PBSI, Taufik Hidayat, menyampaikan akan ada kemungkinan degradasi atlet sebagai langkah pembinaan ulang tim nasional ke depan.
Di sisi lain, Timnas Indonesia berhasil mencatat perkembangan yang positif di Sudirman Cup 2025 di Xiamen, dengan dukungan sponsor BNI. Tim Indonesia berhasil mencapai semifinal dan meraih medali perunggu. Hal ini menunjukkan kekompakan tim multisektor dalam event campuran tersebut.
Minim Gelar dan Evaluasi Teknik
Pada periode Mei 2025, tim Indonesia hanya meraih satu gelar World Tour yaitu sektor ganda putri oleh Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti di Thailand Masters (Super 300). Di turnamen Super 500 dan Super 1000 seperti Malaysia Masters, Singapore Open, dan All England, tim Merah Putih masih belum berhasil meraih juara dengan hanya tiga runner-up dari turnamen besar.
Performa pada Singapore Open juga mengecewakan, hal ini terbukti dari hanya satu wakil Indonesia yang mampu melaju ke perempat final. Dominasi para atlet China dan Denmark semakin menunjukkan perlunya evaluasi secara teknis dan mental.
Atlet & Pasangan Menonjol
- Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin berhasil menarik perhatian melalui performa tangguh di Sudirman Cup dan China Open. Mereka mengantongi gelar juara China Open 2025 setelah Fajar Alfian absen karena cedera lutut Marthin.
- Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto terus memegang kendali sebagai andalan ganda putra di hampir semua turnamen Super 1000. Walaupun beberapa kali tidak memberikan performa yang maksimal dalam beberapa kesempatan. Jafar/Felisha (mixed doubles) semakin naik daun dengan gelar Super 300 Taipei Open dan semifinal Kejuaraan Asia.
- Alwi Farhan, sebagai pahlawan kemenangan atas China dan sebagai atlet muda yang menunjukkan potensi besar untuk masa depan, berhasil unggul atas Denmark Anders Antonsen di Sudirman Cup dan BAC.
- Jonatan Christie, sebagai headliner tunggal putra, terus pertahankan gelar All England 2025 dengan keunggulan pembuka atas Jun Hao Leong dan tampil solid hingga mencapai 16 besar sebelum dikalahkan Sen.
Tantangan & Aspirasi ke Depan
PBSI baru – baru ini memberikan kritik atas agenda pertandingan yang padat dan tayangan event berbayar yang membatasi akses penggemar. Pada Annual General Meeting BWF, delegasi Indonesia meminta perubahan agenda kompetisi agar lebih humanis dan mendukung keberlanjutan atlet jangka panjang.
