MLS, Liga Arab, dan Asia 2025
Selain dominasi perkembangan lima liga top Eropa pada musim ini, liga-liga lain di berbagai belahan dunia seperti Major League Soccer (MLS), Liga Arab Saudi, serta kompetisi di Asia seperti J-League dan K-League juga menyuguhkan persaingan sengit dan menarik perhatian publik global. Berikut ini adalah kabar terbaru dari beberapa kompetisi tersebut di musim 2025.
MLS (Major League Soccer)
Major League Soccer, Amerika, terus berkembang sebagai liga yang menarik minat para atet top dunia, terutama di masa akhir karier mereka. Lionel Messi yang masih bertahan di Inter Miami, berhasil menarik perhatian penggemar sepak bola Amerika. Di sisi lain, bergabungnya para atlet seperti Sergio Busquets dan Luis Suárez semakin memperkuat daya saing klub tersebut.
Tidaknya MLS, tim seperti LAFC dan New York City FC juga menunjukkan performa yang gemilang. Kompetisi musim 2025 semakin sengit dengan munculnya para atlet muda lokal dengan penuh talenta serta peraturan salary cap yang terus diperbaiki untuk meningkatkan kualitas liga.
Liga Pro Arab Saudi
Liga Arab Saudi terus menarik perhatian publik semenjak bergabungnya Cristiano Ronaldo ke Al-Nassr beberapa musim lalu. Kini, banyak atlet kelas dunia bergabung seperti Neymar, Karim Benzema, N’Golo Kanté, dan Sadio Mané.
Al-Hilal dan Al-Ittihad dengan ambisi besar mereka terus bersaing ketat di papan atas klasemen. Pemerintah Arab Saudi terus melakukan investasi secara besar – besaran sebagai salah satu bentuk dukungan terhadap liga ini. Hal ini dilakukan untuk membuktikan bahwa Liga Pro Arab Saudi dapat menjadi salah satu liga yang terbaik di dunia, hingga menjadi tujuan baru para atlet top setelah karier di Eropa.
J-League
J-League 2025, Jepang, terus menyuguhkan persaingan menarik antara tim-tim tradisional seperti Kashima Antlers, Yokohama F. Marinos, dan Urawa Reds. Sebagai Liga yang dikenal dengan sistem pembinaan usia dini yang kuat dan dukungan fanatis dari para pendukung lokal.
Hal menariknya, Atlet Indonesia Pratama Arhan terus menjadi sorotan di Tokyo Verdy, meskipun persaingan di posisi bek kiri cukup ketat. Selain itu, J-League juga menjadi tempat berkembangnya para atlet muda yang bersiap hijrah ke Eropa.
K-League
K-League, Korea Selatan, musim ini berjalan dengan sengit. Klub seperti Ulsan Hyundai, Jeonbuk Hyundai Motors, dan FC Seoul saling mendahului dalam klasemen sementara. Atlet muda Korea seperti Lee Kang-in, terus menjadi inspirasi bagi regenerasi di K-League. Keputusannya untuk bergabung dengan PSG tidak mempengaruhi kenyataan bahwa Ia terus menginspirasi bagi regenerasi.
Di sisi lain, Kualitas strategi teknik permainan dan kedisiplinan taktis membuat liga Korea menarik perhatian pencari bakat Eropa. Selain itu, K-League juga semakin terbuka terhadap kehadiran para atlet asing dari Asia Tenggara, termasuk dari Indonesia.
Penutup
Diluar liga – liga top lainnya seperti Liga Inggris dan Liga Spanyol, liga-liga lain seperti MLS, Liga Arab, J-League, dan K-League berhasil menunjukkan perkembangan yang signifikan dalam beberapa musim terakhir.
Hal ini terlihat dari dukungan infrastruktur, finansial, dan manajemen kompetisi yang modern menjadi kunci sukses dalam menarik pemain dan meningkatkan daya saing. Tentu dengan demikian, liga-liga ini dapat menjadi alternatif menarik baik bagi para atlet maupun penonton global. Hingga saat ini, olahraga sepak bola berhasil menunjukkan eksistensinya di kelas dunia.