Kode Keras McLaren di Titik Atas
Musim 2025 mencatat kebangkitan McLaren yang sangat impresif. Klasemen kini dipimpin oleh Duo Oscar Piastri dengan 234 poin dan Lando Norris dengan 226 poin. Hal ini menunjukkan musim pertama dimana McLaren meraih kedudukan pertama dan kedua sejak 1991. Dominasi yang terjadi saat ini didukung penuh oleh perubahan teknis yang ada di lapangan, seperti aturan pelarangan sayap depan terlalu fleksibel sejak 1 Juni. Hal ini tampaknya memberi dampak yang positif bagi mereka.
Regulator FIA & Keselamatan Kompetisi
FIA terus berinovasi dari sisi regulasi demi keselamatan semua pihak. FIA mulai mengumumkan pedoman penalti lebih terbuka dan mewajibkan sistem pendingin pengemudi saat suhu mencapai 31 °C ke atas. FIA juga terus berusaha menjaga keamanan dengan melarang skid block titanium, hal ini dilakukan karena dapat berpotensi memicu kebakaran di tepi lintasan. Maka dari itu FIA mewajibkan mereka untuk menggunakan alternatif baja tahan panas dicoba hingga akhir musim.
Gejolak Dramatis Red Bull
Pada musim ini, Red Bull sedang berada dalam gejolak besar. Christian Horner dipecat setelah 20 tahun mengabdi dan digantikan oleh Laurent Mekiis. Persoalan internal ini tampak besar, hal ini diperkuat dengan desain Adrian Newey dan direktur Wheatley yang juga memutuskan untuk hengkang. Maka dari itu, dampak yang terjadi, Max Verstappen mulai mempertimbangkan salah satu pilihannya untuk hijrah ke Mercedes atau Aston Martin, meski Ia masih kontrak hingga 2028. Bahkan Ia pun menyatakan bahwa “Saya di sini untuk menang. Jika tidak, saya akan melihat opsi lain.”
Dengan adanya perubahan struktur pada manajemen yang cukup drastis dan hilangnya pilar teknik utama, banyak yang menilai bahwa Red Bull akan memasuki masa transisi sulit. Musim ini dapat menjadi awal dari penurunan yang signifikan. Hal ini dapat dihindari apabila mereka dapat mengembalikan keadaan dan menenangkan Verstappen.
Regenerasi Atlet
Regenerasi atlet terus terjadi, ini merupakan suatu pertanda baik dalam perkembangan olahraga F1. Kimi Antonelli sebagai perwakilan dari Mercedes berhasil menunjukkan performa yang impresif. Hal ini terbukti dari Ia berhasil meraih satu podium, fastest lap, dan memimpin balapan hanya dalam debut musim. Di sisi lain, Yuki Tsunoda berhasil mendapatkan promosi ke Red Bull untuk menggantikan Liam Lawson, setelah Alpine menggeser Jack Doohan dengan Franco Colapinto.
Prospek di Musim Mendatang
Pertandingan pada musim 2026 mendatang telah disiapkan dengan baik. Hal ini terbukti dengan inovasi regulasi untuk pertandingan 2026 yang telah diperjelas. Pada musim mendatang, akan ada peraturan untuk mesin hybrid yang lebih kuat, mobil lebih ringan dengan 30 kg, sayap aktif, dan bahan bakar 100% berkelanjutan. Hal ini diberlakukan agar turnamen lebih dekat dan ramah lingkungan. Di sisi lain, Apple dikabarkan telah melakukan penawaran hak siar F1 AS tahun depan senilai $150 juta per tahun.
Kesimpulan
Pada musim ini Formula 1 memasuki fase baru. Dengan McLaren yang tampil luar biasa dan berhasil bangkit dengan memimpin klasemen, disusul dengan Red Bull bergolak pasca-Horner. Regulasi aerodinamis dan keselamatan terbaru mengubah peta kompetisi. Regenerasi para atlet juga meningkatkan dinamika grid, dan persiapan aturan 2026 fokus pada keberlanjutan dan ketegangan kompetitif. F1 kini berada di persimpangan antara dominasi klasik bertemu masa depan revolusioner.